autumn1.jpgautumn2.jpgautumn3.jpgautumn4.jpgautumn5.jpgautumn6.jpg

6 Langkah Mudah Menentukan Jalur Koneksi Internet untuk Masing-Masing Client dengan Mikrotik (Policy Routing)

Policy pada mikrotik memiliki fungsi mengatur client pada jaringan, apakah client tersebut akan

diarahkan ke jalur ISP 1 ataupun ISP 2 jika memang dalam topologi pada jaringan tersebut memiliki 2 buah ISP atau bahkan lebih.

lm1

Untuk lebih mempermudah pemahaman silahkan lihat pada gambar topologi di atas yang mana terdapat 2 buah ISP yakni ISP-1 dan ISP-2 skenario pada topologi di atas yaitu dimana Jika Client A ingin mengakses internet dari Mikrotik maka policy routing pada mikrotik akan mengarahkan untuk melewati jalur ISP-1 sedangkan Jika Client B ingin mengkses internet dari Mikrotik maka Policy routing pada mikrotik akan mengarahkan untuk melewati ISP-2.

 

Konfigurasi yang perlu di perhatikan pada penerapan topologi di atas adalah :

  1. Dhcp clientNAT
  2. ISPIP Address untuk client
  3. DHCP Server untuk Client
  4. Mangle (routing mark)
  5. Static routing

 

Baik langsung saja mulai konfigurasinya :

1. Dhcp Client

lm2

 

2. NAT 2 ISP

lm3

 

3. IP Address untuk client

lm4

 

4. DHCP Server untuk client

lm5

 

5. Mangle (Routing Mark)

Mangle bertujuan untuk menandai setiap paket yang berada pada interface tersebut akan di arahkan ke ISP mana dengan pemberian label pada Action Mark Routing

lm6

 

6.Static routing

Langkah terakhir adalah menentukan jalur koneksi internet atau biasa di sebut default gateway yang mana sesuai topologi di atas untuk koneksi internet memliki 2 ISP yakni ISP-1 dan ISP-2, pada konfigurasi mangle telah di buat penandaan bahwa interface ether3 memiliki label "ether3-to-ISP-1" dan interface ether4 memiliki label "ether4-to-ISP-2" label ini yang nantinya akan di gunakan untuk parameter pada proses pembuatan default route mikrotik.

lm7

 

Setelah melakukan ke 6 langkah konfigurasi di atas langkah terakhir adalah melakukan uji coba apakah policy router yang telah di buat berhasil berjalan sesuai skenario atau tidak, untuk melakukan uji coba pertama-tama akan di lakukan pada client A dimana ip pada client A yakni 10.10.10.254 (masuk ke ether3) dengan koneksi internet ke ISP-1 (192.168.2.1)

lm8

 

Selanjutnya uji coba pada client B yakni 20.20.20.254 (masuk ke ether4) dengan koneksi internet ke ISP-2 (192.168.100.1)

lm9

 

Seluruh konfigurasi berfungsi dan sesuai skenario.

 

Sumber : www.ahmadsuryadi.net

 

 

Joomla templates by a4joomla